Selasa, 03 Maret 2015

Kado dari Seorang Kakak

Beberapa waktu yang lalu saya berulang tahun. Sekarang usia saya tidak hanya berkepala 2 tapi juga berekor 1. Hal yang menggembirakan setiap ulang tahunmu datang adalah doa-doa yang diucapkan oleh orang-orang tersayang yang ada disekeliling kita. Itu pula yang terjadi di ulang tahun saya yang ke-21.

Dan hal spesial lainnya adalah sebait doa yang terangkai dalam tulisan dari seorang Kakak, yang saya kenal sejak tahun pertama saya berkuliah sebagai kakak tingkat di UISDP, yang kemudian menjadi teman satu kostan, teman satu Swayanaka, teman liqo, teman ngobrol, teman berantem, teman bully-bullyan, teman yang lebih dari sekedar teman.

Tulisan yang sangat manis. Aaaah, aku speechless kak!
Sungguh terima kasih untuk kado manis nya, terima kasih untuk persahabatan yang semoga tiada putus! Semoga Allah mempertemukan kita di Surga-Nya kelak! Amiin

Saya bersyukur bisa mengenalmu Kak. Semoga Allah limpahkan keberkahan yang tiada putus untuk mu yaa Kakaku!

Semoga kamu tiada lelah mengingatkanku yaa Kakak.Maklum adik kecilmu ini sepertinya belum juga jera. :D

Cheers,
Si kecil, Lita.


Salah satu kutipan yang saya paling suka dari kadonya.
 Ketika orang menanyakan umurmu, apa jawabanmu? Umurmu yang sebenarnya bukanlah jumlah tahun semenjak kelahiranmu, melainkan adalah apa yang kamu inginkan : Menjadi bijaksana seperti orang berumur 70, energik seperti orang berumur 20, atau polos seperti anak berumur 7 tahun? tapi yang paling penting dari itu semua adalah hitunglah tahun-tahun dimana kamu bersama Allah, mulai menjadi Muslim sejati, karena pada akhirnya, hanya itulah umurmu yang berarti nanti"
Kado lengkapnya bisa dibaca disini,


"